Saya tidak hanya berbicara tentang set Xerox PARC yang asli dari metafora jendela dan penunjuk tetikus. Saya berbicara tentang mengatur ruang kerja Anda sendiri - hal yang mungkin berantakan dan berantakan, tetapi Anda tahu persis di mana barang-barang Anda karena Anda meletakkannya di sana .
Dahulu kala, pengikut suatu gerakan yang disebut Taylorisme percaya bahwa kita dapat mengoptimalkan waktu setiap pekerja manusia. Kami dapat secara tepat mengukur semua yang mereka lakukan di tempat kerja, mengoptimalkan penempatan suku cadang pada jalur perakitan atau posisi kertas di atas meja. Sikap seperti itu menghambat kreativitas. Itu menghambat kemanusiaan. Kita lebih kreatif dan lebih tidak manusiawi ketika kita dapat mengendalikan ruang kita sendiri dan memikirkan langkah kita sendiri.
Ada sesuatu Taylor-esque tentang komputer yang tidak bisa Anda sesuaikan. Anda tidak ingin bekerja di kantor di mana sistem manajerial Kafka-esque mendikte tata letak meja Anda yang tepat, tetapi komputer Anda juga sama ketatnya. Bedanya, tentu saja, jauh lebih sulit untuk menyesuaikan desktop Anda dengan keinginan Anda daripada memindahkan barang-barang di meja fisik.
Kita harus belajar cara menggunakan alat digital ini. Lebih penting lagi, kita perlu memastikan bahwa komputer terus membiarkan mereka ada. Kami telah belajar banyak dari platform seluler tentang cara membuat komputer menjadi intuitif dan mudah digunakan, dan kami akan mendapatkan banyak manfaat saat aplikasi seluler hadir di desktop selama beberapa tahun ke depan. Karena itu terjadi, kita perlu memastikan bahwa kita tidak kehilangan apa yang membuat metafora desktop begitu kuat di tempat pertama. Ini adalah ruang digital yang bisa kita buat sendiri .
Sebagai samping, saya tidak memiliki kesabaran untuk orang-orang yang berpikir bahwa belajar cara menyesuaikan komputer terlalu sulit atau hanya hal untuk pro dan nerd. Manusia sangat baik dalam mempelajari abstraksi baru jika Anda memberi mereka sarana untuk melakukannya. Maksud saya: hanya menonton remaja menggunakan Snapchat, antarmuka yang hampir secara aktif berfungsi untuk mencegah Anda memahaminya.
Dua tahun dihapus dari peluncurannya, kursus Komputer AP (AP CSP) dari College Board adalah salah satu kelas organisasi yang tumbuh paling cepat, menurut data baru yang merinci partisipasi siswa dari tahun akademik 2017-18.
Pada Mei, 76.000 siswa di seluruh negeri terdaftar di kelas, peningkatan 50 persen dari 50.000 yang terdaftar pada saat yang sama di 2017. Kursus ini sangat populer, kata para pejabat, karena memerlukan kurang pengetahuan teknis dari program ilmu komputer lainnya. . Kurikulum berfokus pada kreativitas dan pemikiran di balik aspek teknis ilmu komputer, menawarkan penghalang masuk yang lebih rendah ke dalam disiplin bagi siswa tanpa latar belakang pengkodean.
Data, yang dirilis oleh Dewan College pada hari Selasa, diharapkan akan dilengkapi dengan informasi pendaftaran lebih lanjut nanti di musim panas. Untuk saat ini, bagaimanapun, ini mengikuti tren peningkatan partisipasi dalam AP Ilmu Komputer A (AP CSA) dan kursus AP CSP. Partisipasi dalam kursus AP CSA , yang mencakup lebih banyak konsep ilmu komputer tradisional, tumbuh dari 57.937 menjadi 103.737 siswa di seluruh negeri dari 2016 hingga 2017.
Sejak meluncurkan kursus AP CSP pada tahun 2016, Dewan College telah menempatkan penekanan yang lebih besar pada membuat pendidikan ilmu komputer lebih mudah diakses oleh semua peserta didik. Akibatnya, kursus lanjutan telah melihat tingkat partisipasi yang lebih tinggi di antara siswa perempuan dan minoritas; setelah mendaftar kurikulum pihak ketiga dan mitra pengembangan profesional sebagai guru ilmu komputer, partisipasi perempuan, Hispanik dan Afrika-Amerika lebih dari dua kali lipat di kedua kursus ilmu komputer AP dari 2016 hingga 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar